Setelah bangsa Portugis datanglah orang-orang Belanda. Orang-orang Belanda membawa organisasi, persenjataan, kapal-kapal, dan dukungan keuangan yang lebih baik. Orang-orang Belanda melakukan sesuatu yang tidak dilakukan Bangsa Portugis, yaitu mereka mendirikan tempat berpijak yang tetap di Jawa. Inilah yang akan membuat keterlibatan mereka pada dasarnya berbeda dengan Portugis, yang akhirnya akan menyebabkan Belanda menjadi suatu kekuatan besar yang berpangkalan di Jawa.
Pada
akhir abad XVI perserikatan provinsi-provinsi Negeri Belanda (yang paling
penting Holland dan Zeeland) sedang berada dibawah tekanan yang besar untuk
melebarkan sayap ke seberang lautan. Perang kemerdekaan Bangsa Belanda melawan
Spanyol yang berkobar tahun 1560-an telah membawa perubahan-perubahan besar Orang-orang
Belanda telah bertindak sebagai perantara dalam penjualan rempah-rempah secara
eceran dari Portugal ke Eropa bagian utara, tetapi perang kemerdekaan bersama
dengan persatuan Raja Spanyol dan Raja Portugal pada tahun 1580 mengacaukan jalur
mereka untuk mendapatkan rempah-rempah yang dibawa dari Asia oleh orang-orang
Portugis. Hal ini justru semakin memperbesar keinginan mereka untuk
mendatangkan sendiri rempah-rempah itu secara langsung dari Asia.
Orang-orang
Portugis berusaha merahasiakan rincian-rincian jalur pelayaran ke Asia, tetapi
ada orang Belanda yang bekerja pada mereka. Di antaranya adalah Jan Huygen van
Linschoten, pada tahun 1595-96 dia menerbitkan bukunya yang berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien (Catatan Perjalanan ke Timur atau Hindia
Portugis’) yang memuat peta-peta dan deskripsi-deskripsi yang rinci mengenai
penemuan-penemuan Portugis dan orang-orang Belanda tidak hanya mengetahui
kekayaan Asia yang melimpah tetapi juga persoalan yang dihadapi orang Portugis
di sana. Oleh karena itu orang-orang Belanda meningkatkan penyempurnaan
konstruksi kapal dan persenjataan, maka mereka merasa yakin orang-orang
Portugis di Asia tidak dapat menandingi mereka.
Pada
tahun 1595 ekspedisi pertama Belanda yang pertama siap berlayar ke Hindia
Timur. Empat buah kapal dengan 249 awak kapal berangkat di bawah pimpinan Cornelis
de Houtman. Dia telah tinggal selama beberapa tahun di Lisbon dan menyatakan memiliki pengetahuan yang luas
tentang apa yang dikerjakan orang-orang Portugis. Akan tetapi kepemimpinannya
yang kurang cakap menyebabkan terjadinya banyak perselisihan dalam ekspedisi
tersebut, dan setelah mengalami banyak penderitaan dan wabah penyakit, hanya
tiga buah kapal serta 89 awak kapal saja yang berhasil kembali ke Negeri
Belanda lebih dari 2 tahun kemudian. Pada tahun 1596 kapal-kapal De Houtman
tiba di Banten, pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat ini menjadi kontak
pertama orang Belanda dengan Indonesia. Disitu orang-orang Belanda terlibat
konflik dengan orang-orang pribumi karena perilaku awak kapal yang kasar. De Houtman
meninggalkan Banten dan berlayar menuju ke timur dengan menyusuri pantai utara
pulau Jawa. Di lepas pantai Madura awak kapal Belanda terlibat konflik lagi akibat
salah pengertian, ketika seorang penguasa lokal mendekati kapal Belanda untuk
berbicara, para awak kapal mengira bahwa dia akan menyerang sehingga pangeran
Madura tersebut tewas. Pada tahun 1597 sisa-sisa ekspedisi pertama itu kembali
ke Belanda dengan 89 awak kapal dan 3 kapal membawa banyak rempah-rempah di
atas kapal mereka. Bahwa suatu pelayaran yang dipimpin oleh seorang yang kurang
cakap pun dapat menghasilkan uang.
Kini mulailah zaman yang
dikenal sebagai zaman pelayaran liar (wilde
vaart), yaitu ketika perusahaan-perusahaan ekspedisi Belanda yang saling
bersaing berjuang keras untuk memperoleh bagian dari rempah-rempah Indonesia. Pada
tahun 1598 dua puluh buah kapal milik lima perusahaan yang berbeda mengadakan
pelayaran; empat belas di antarannya akhirnya kembali. Armada yang berada
dibawah pimpinan Jacob van Neck yang pertama tiba di ‘Kepulauan Rempah’ Maluku
pada bulan Maret 1599, dimana rombongannya diterima dengan baik; kapal-kapalnya
kembali ke negeri Belanda pada tahun 1599-1600 yang mengangkut cukup banyak rempah-rempah
yang menghasilkan keuntungan sebesar 400 persen. Dengan diperolehnya keuntungan
yang cukup besar dari pelayaran tersebut, maka mulailah banyak
dilakukan ekspedisi di tahun-tahun berikutnya.
Belum ada tanggapan untuk "Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia"
Post a Comment